Apa itu Internet of Things? Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya
Kemajuan teknologi dan kemudahan komunikasi pada zaman ini tidak terlepas dari peran Internet of Things (IoT). Sebuah konsep yang menghubungkan antara dunia digital dengan aktivitas manusia ini sangat memudahkan aktivitas manusia.
Alat-alat komunikasi dan teknologi yang Anda gunakan saat ini
merupakan gabungan dari beberapa sistem yang terhubung dengan IoT.
Namun, sebenarnya apa itu IoT dan seperti apa implementasinya dalam
kehidupan sehari-hari?
Daripada penasaran, mari cari tahu jawabannya pada penjelasan di bawah ini!
Pengertian Internet of Things (IoT)
Internet of Things adalah sebuah konsep yang terhubung dengan perangkat sebagai media komunikasi berbasis internet. Dengan adanya IoT, seorang user
dapat saling terhubung dan berkomunikasi untuk melakukan aktivitas
tertentu, mencari, mengolah, dan mengirimkan informasi secara otomatis.
Jika membicarakan tentang IoT, konsep ini sepintas hampir serupa dengan M2M (Machine-to-Machine). Akan tetapi, sebenarnya kedua konsep ini memiliki perbedaan dari segi skala dan lingkup penggunaannya.
M2M di sini merujuk pada teknologi yang memungkinkan komunikasi
antara mesin-mesin tanpa melibatkan campur tangan manusia. Dengan kata
lain, M2M lebih berfokus pada sistem kerja mesin untuk menjalankan
sebuah program.
Contoh paling mudah dilihat adalah pada pengoperasiannya mesin di
sebuah pabrik. Di pabrik, mesin-mesin berjalan otomatis dan
berkomunikasi antar-sesama mesin saja. Jadi, mereka bisa mengatur
sendiri jalannya produksi tanpa perlu diintervensi oleh manusia.
Sudah terlihat perbedaannya, bukan? Perlu diingat juga bahwa
dalam praktiknya kedua konsep ini kerap kali digunakan secara bersamaan.
Hal ini disebabkan karena tujuan dari IoT dan M2M adalah sama-sama
membangun sebuah komunikasi yang terhubung secara otomatis untuk
meningkatkan efisiensi.
Cara Kerja IoT

Pada dasarnya, IoT beroperasi dengan cara menghubungkan berbagai jenis perangkat seperti software atau hardware ke jaringan internet. Ada 3 komponen utama yang berperan penting dalam proses kerja IoT, yaitu sensor, gateway, dan cloud.
Sensor yang digunakan pada konsep ini dapat berupa sensor
gerakan, sensor cahaya, dan jenis sensor lainnya. Tujuan dari penggunaan
komponen ini adalah untuk mengumpulkan data dari objek-objek fisik yang
terhubung dengan jaringan internet.
Setelah sensor berhasil mengumpulkan data tersebut, komponen gateway berfungsi untuk mentransmisikan data itu ke cloud atau internet yang terhubung. Gateway
di sini juga dapat memproses serta melakukan tindakan otomatis terhadap
data yang ada, seperti mematikan atau menyalakan perangkat yang
terhubung. Di sini, AI dapat membantu IoT untuk mengoptimalkan fungsi perangkat.
Terakhir, data yang sudah ditransmisikan tersebut kemudian dikirimkan ke server cloud. Cloud yang sudah terkoneksi dengan internet ini juga akan memberikan layanan dan aplikasi yang diperlukan untuk mengelola IoT.
Dengan begitu, user bisa langsung memberikan perintah kepada sebuah perangkat untuk melakukan sesuatu dengan mengakses data dari cloud.
Keuntungan Menggunakan IoT
Kemudahan yang ditawarkan oleh IoT tentu memberikan manfaat bagi
penggunanya. Berikut adalah keuntungan menggunakan IoT yang bisa Anda
rasakan:
1. Efisiensi energi
Konsep IoT bisa digunakan pada berbagai aspek hidup manusia. Mulai
dari pendidikan, kesehatan, industri, hingga rumah tangga. Tujuan dari
penggunaan konsep ini pada bidang-bidang tertentu salah satunya adalah
untuk efisiensi energi.
Hal ini lantaran IoT bisa meningkatkan efisiensi aktivitas perusahaan serta mengurangi biaya produksi dan konsumsi energi.
Selain itu, IoT juga dapat mengoptimalkan penggunaan energi
dengan memberikan kontrol lebih baik atas perangkat yang digunakan.
Dengan kata lain, seorang user bisa mengatur batas minimal dan maksimal penggunaan sumber daya atau perangkat agar tidak melebihi kemampuan yang ditentukan.
2. Hemat biaya
Keuntungan lainnya yang diberikan oleh konsep IoT adalah bisa
mengurangi biaya operasional sebuah perusahaan atau bisnis. Konsep ini
juga memungkinkan adanya pemeliharaan perangkat dengan memantau dan
menganalisis data secara real-time.
Selain itu, jaringan IoT juga dapat bantu pekerjaan yang kompleks
sehingga bisa mengurangi pengeluaran biaya SDM. Dengan begitu, sebuah
perusahaan atau individu tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan
untuk membeli peralatan baru atau membayar gaji karyawan.
3. Produktivitas meningkat
Dengan adanya sistem kerja yang kompleks seperti penggunaan sensor, konsep ini akan memudahkan user
untuk memberikan perintah dan melakukan aktivitas. Proses akses yang
diterima dan dihasilkan oleh IoT bekerja dengan cepat dan tepat sehingga
user bisa lebih praktis dalam penggunaannya.
Jadi, konsep ini juga memungkinkan sebuah perusahaan atau
individu untuk membuat keputusan berdasarkan data akurat dan terbaru.
Mereka juga bisa mengidentifikasi peluang dan kekurangan tertentu yang
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas.
Tantangan IoT
Segala kelebihan yang ditawarkan oleh IoT tentunya tidak bisa
menghindar dari adanya tantangan. Tantangan ini bisa datang dari dalam
atau luar konsep itu sendiri. Berikut adalah beberapa tantangannya:
1. Keamanan data privasi
Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, sistem IoT
terhubung dengan jaringan internet dan perangkat-perangkat lainnya.
Hubungan ini tentunya bisa memberikan celah bagi para pelaku kejahatan
siber untuk melancarkan aksi peretasan IoT.
Perangkat IoT terkadang memiliki sistem keamanan yang lemah dan
tidak memadai. Hal inilah yang menyebabkan maraknya kasus pencurian data
sensitif oleh pihak tidak bertanggung jawab. Untuk itu, diperlukan
upaya perlindungan data dengan sistem keamanan enkripsi atau yang
lainnya.
2. Regulasi rendah
Tidak hanya dari sistem IoT yang memungkinkan terjadinya tantangan, dari pihak luar pun bisa memengaruhi kinerja sebuah sistem.
Di setiap negara, penggunaan teknologi terbarukan yang
menggunakan konsep IoT memerlukan regulasi dari pemerintah. Tujuan
regulasi ini adalah untuk menjamin adanya keterikatan hukum tertentu
apabila terjadi permasalah di masa mendatang.
Kendati demikian, tidak semua perangkat IoT memiliki regulasi
yang kuat di sebuah negara karena adanya ketidaksetujuan atau masih
perlu peninjauan kembali. Jadi, penerapan IoT pun menjadi terhambat.
Contoh Implementasi IoT di Berbagai Sektor
Berikut adalah beberapa contoh implementasi IoT dalam kehidupan sehari-hari:
1. Bisnis
Pada dunia bisnis, IoT memiliki peranan besar dalam peningkatan
produktivitas dan efisiensi operasional perusahaan. Mesin atau perangkat
sebuah bisnis bisa dikoneksikan dengan jaringan IoT dan dipantau proses
kinerjanya. Contohnya, IoT pada industri migas dapat digunakan untuk memantau kinerja dan tingkat inventaris perangkat industri migas secara waktu nyata.
Dengan kata lain, penggunaan sumber daya manusia bisa dikurangi
dan lebih menitikberatkan pada penggunaan perangkat atau mesin.
Pekerjaan lebih kompleks pun bisa diatur pada software atau hardware yang sudah terhubung dengan server.
2. Pendidikan
Bidang pendidikan juga tidak ketinggalan untuk menggunakan sistem IoT dalam pelaksanaan kegiatannya.
Biasanya, sebuah sekolah atau kampus memakai jaringan IoT untuk
urusan administrasi dan perpustakaan, absen kehadiran siswa dan staff,
dan masih banyak lagi. Semua aktivitas tersebut terhubung dengan
internet yang kemudian menampilkan data secara real-time.
3. Kesehatan
Sistem IoT juga bisa diimplementasikan pada dunia kesehatan. Para
tenaga medis ini bisa memantau kondisi kesehatan pasien secara langsung
atau real-time.
Informasi seperti riwayat penyakit, tingkat tekanan darah, dan
lain-lain bisa dipantau dengan mudah menggunakan perangkat tertentu yang
sudah terhubung dengan sistem.
Selain itu, perkembangan IoT pada bidang kesehatan semakin
mengalami perkembangan terlebih dalam penggunaan AI dan robot perawat.
Penggunaan AI dan robot ini bisa sangat membantu proses administrasi,
pelayanan, hingga tindakan operasi pada pasien.
Seperti itulah beberapa pembahasan terkait pengertian, cara kerja, hingga contoh implementasi Internet of Things
(IoT) di berbagai sektor. Sistem ini memudahkan produktivitas manusia
yang tentunya perlu diimbangi dengan keterampilan dalam penggunaannya.
Komentar
Posting Komentar